(sumber gambar: pinhome.id) |
Berapa banyak orang yang ingin menebar manfaat, tapi nyatanya ketika diminta mengajari temannya ia menolak?
Berapa banyak orang yang ingin hari-harinya produktif, tapi ketika membuat target ia banyak mengingkari dan hanya asik dengan scroll beranda sosmednya?
Berapa banyak mahasiswa yang ingin IPK tinggi, tapi ketika di kelas, ia hanya sibuk dengan ponselnya dan menghiraukan perkataan dosennya?
Berapa banyak orang yang ingin memiliki suami/istri yang shalih/shalihah, tapi untuk memperbaiki diri saja ia masih sibuk dengan dirinya yang dulu?
Berapa banyak wanita yang ingin menjadi calon ibu yang baik, tapi ketika diminta untuk belajar ilmu parenting ia malas?
Berapa banyak orang yang ingin meraih ridha orang tua, tapi ketika diminta bakti kepada nya, ia banyak mengeluh?
Berapa banyak orang yang ingin berwawasan luas, tapi ketika disuruh membaca, seakan buku itu hanya diperlakukan bagai artefak dalam museum (hanya pajangan)?
Berapa banyak orang yang ingin sehat, tapi junk food dan begadang masih menjadi teman favoritnya?
Berapa banyak orang yang mengatakan “saya mau berkomitmen”, tapi ketika diberi amanah ia berkhianat dengan ucapannya?
Berapa banyak orang yang ingin kaya raya, tapi ketika disuruh bekerja ia malas dan banyak mengeluh?
Berapa banyak orang yang ingin pintar, tapi ketika belajar ia sering memalingkan muka terhadap ilmu?
Berapa banyak orang yang ingin menjadi penulis, tapi menulis satu paragraf dalam seharipun tidak juga ia lakoni?
Berapa banyak orang yang ingin menjadi pemimpin, namun loyalitas dan integritas masih jauh melekat pada dirinya?
Berapa banyak orang yang ingin menjadi mahasiswa berprestasi, tapi untuk mengikuti lomba saja ia banyak beralasan “Belum kepegang, masih sibuk”?
Berapa banyak orang yang ingin masuk surga nya Allah, tapi ketika diperintah oleh Allah untuk beribadah ia lalai?
Memang berkeinginan itu mudah, tapi untuk mewujudkannya butuh kerja keras bukan?
Maka ketika di hari kiamat kelak, kita akan ditanya “Untuk apa umurmu dihabiskan? untuk apa masa mudamu kau pergunakan?” Sudahkah kita siap untuk menjawabnya? Bertanyalah pada diri sendiri!
Ada yang mau menambahkan?
Slalu bagus bagus tulisanya mantap
BalasHapus